|
Artikel/Tutorial/Tips: ramalan primbon daftar, upload, dapat duit...mau? sign up, langsung dapat 5 dollar, disini...
|
PRIMBON Seperti kita tahu dari semuanya, faktor yg mempengaruhi kehidupan kita inilah yg paling asik untuk kita bahas, kalau dari negeri timur ada fengshui, kalau dari negeri barat ada zodiak dan kalau dari negeri kita sendiri atau orang jawa khususnya ada ilmu kejawen / primbon, semua ramalan tadi pada dasarnya berdasarkan atas perhitungan yg sudah ada sejak jaman nenek moyang kita. Yang tanpa kita sadari memang ramalan kadang sesuai dengan yg kita alami sesungguhnya,berikut ini contoh perhitungan tentang tingkat rejeki setiap orang yg bersumber pada primbon betaljemur adammakna PAL SRIGATI / PERHITUNGAN REJEKI Perhitungan rejeki setiap 6 thn sekali akan berubah menurut jumlah hari dan pasaran setiap orang
Keterangan : Misalkan orang itu lahir hari Rabu Wage. Hari Rabu Wage neptune 7 + 4 = 11. Orang ini dari lahir sampai berumur 6 thn dpt nilai 3, pd umur 6 thn lbh sehari sampai dgn umur 12 thn dpt nilai 5, begitu seterusnya. Jika jatuh pd nilai yg besar ( nilai yg bnyk ), itu berarti banyak rejeki dan keberuntungannya. Dan jika jatuh pd nilai kecil ( nilainya sedikit ), berarti sedikit rejeki dan keberun tungannya. Yang paling bnyk angka 9 dan paling sedikit angka 1. Sumber : Primbon Betaljemur Adammakna
NEPTU HARI & PASARAN ( WETON ) Perhitungan hari kelahiran dan pasaran ( weton ), yg sering digunakan sebagai dasar dari perhitungan tradisi kejawen ( orang jawa ) berikut pedomannya :
HITUNGAN JAWA
Baik-buruknya nama, menurut perhitungan Jawa (neptu), didasarkan pada susunan aksara Jawa (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga). Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda. Ha, da, pa, ma, masing-masing dinilai 1. Na, ta, dha, ga, nilainya 2. Ca, sa, ja, ba = 3. Ra, wa, ya, tha = 4. Ka, la, nya, nga = 5. Angka-angka itu kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata. Contoh, nilai keseluru han nama Susanto adalah Su (sa=3) + san (sa=3) + to (ta=2) = 8 Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang menunjukkan "cocok tidaknya nama", yang meliputi lima unsur, "Sri", "Lungguh", "Gedhong", "Loro", "Pati". Menghitung nya dimulai dari :
Setiap habis kelipatan lima, hitungan kembali dimulai dari angka satu (Sri) sampai lima (Pati), begitu seterusnya. Misal, nilai nama Susanto = 8, dihitung mulai dari satu (Sri), dua (Lungguh), tiga (Gedhong), empat (Loro), lima (Pati), enam (Sri), tujuh (Lungguh), delapan (Gedhong). Jadi, nama Susanto (dengan angka total 8), jatuh pada unsur "Gedhong". "Artinya, insya Allah, kelak si pemilik nama itu akan bergelimangan harta dalam hidupnya," . Menurut tradisi Jawa, unsur "Sri", "Lungguh", dan "Gedhong" dianggap mewakili unsur kecocokan nama. Sebaliknya kalau jatuh pada unsur "Loro" dan "Pati", nama itu dianggap tidak cocok bagi yang ber sangkutan. Kelima unsur itu masing-masing memiliki arti konotasi yang berbeda. "Sri" memiliki arti yang positif (bahagia, kemakmuran, keberuntungan, mulia, dan sukses segalanya). Juga "Lungguh" dan "Gedhong" mengandung arti yang positif, yakni baik dalam kedudukan (jabatan) dan ekonomi (harta), tapi biasanya masih ada kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga dikelilingi cekcok atau kurang harmonis. Sebaliknya unsur "Loro" dan "Pati" punya konotasi negatif. Unsur "Loro" menggambarkan hidup tersendat-sendat, sakit-sakitan, kurang mujur, banyak sial, banyak menderita. Unsur "Pati" menyimpan makna umur yang pendek. Dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup (A, I, U, E, O) yang berdiri sendiri tidak ikut dihitung atau diabaikan (nilainya = nol). Misalnya, cara perhitungan nama Hariyanto berbeda dengan Ariyanto.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
|
|
© 2010 Copyright saribuwarna. All Rights Reserved.
|